Aktivitas Ansari Menampung CPO di Laut Luput dari Pantauan Aparat

Administrator Administrator
Aktivitas Ansari Menampung CPO di Laut Luput dari Pantauan Aparat
Pengerukan sisa CPO dan pembersihan tanki. Foto:Ilustrasi
Ansari merupakan salah satu nama yang disebut-sebut sebagai pemodal aktivitas penampungan CPO dari kapal di tengah laut. Setiap harinya puluhan ton CPO mereka keruk untuk dibawa ke darat menggunakan beberapa unit pompong. Selanjutnya CPO itu dimuat kembali ke mobil tanki yang sudah menunggu di pelabuhan rakyat. Hebatnya, kegiatan yang sudah berlangsung lama itu hingga kini sepertinya tak tersentuh aparat hukum.

PERMAINAN PenampunganCrude Palm Oil (CPO) di tengah lautsudah menjadi rahasia umum di Kota Dumai. Terdapat sejumlah nama yang terlibat dalam kegiatan itu. Salah satu nama yang lumayan santer yakni Ansari. Selain dari laut, pengusaha satu ini dikabarkan juga menampung CPO dari mobil-mobil tanki yang masuk ke Dumai. Dua lokasi penampungannya masing-masing berada di Pelabuhan Rakyat (Pelra) Sungai Masjid dan di Jalan Datuk Laksamana Kota Dumai.

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan, diperoleh informasi kegiatan tersebut sudah berlangsung lama. Setiap harinya beberapa unit pompong dan puluhan pekerja dikerahkan mengambil CPO dari kapal di tengah laut.

CPO biasanya di dapat dari bongkaran kapal pengangkut CPO dengan kondisi masih cair atau beku di palka kapal yang tidak memiliki alat pemanas. Jika dalam jumlah besar biasanya didapat dari kapal yang masih dalam posisi labuh di perairan dan belum bongkar muatan di pelabuhan.

" Minyak CPO itu dipindahkan ke pompong yang mengikuti dan menempel ke kapal CPO. Ada belasan orang yang bekerja mengumpulkan minyak cair maupun gumpalan minyak beku," ujar sumber Kupas Media Grup, Jumat (24/01/25).

Dalam kegiatan ini diduga melibatkan banyak pihak. Termasuk oknum pekerja di perusahaan penerima CPO. Mereka diduga dengan sengaja menyisakan muatan kapal dengan kompensasi tertentu. Sisa itu yang nantinya diambil oleh pekerja Ansari menggunakan pompong saat kapal pembawa CPO bertolak pulang.

Selain mendapatkan minyak sisa, mereka juga mengumpulkan minyak beku yang menempel di dinding lambung kapal pengangkut CPO. Hal itu sekaligus dalam rangka cleaning tank atau pembersihan tanki kapal.

Informasi lainnya menyebutkan, setiap hari bisa 6 pompong lebih dikerahkan Ansari "berburu" minyak dari kapal-kapal pengangkut CPO yang tengah berada di perairan Dumai. Setelah berhasil mendapatkan CPO, kapal pompong itu kemudian menuju Pelabuhan Rakyat (Pelra) yang berada di Sungai Dumai untuk memindahkan muatannya ke mobil tanki yang sudah menunggu.

" Setelah mendapat minyak CPO, muatan kapal pompong dibongkar di Pelabuhan Rakyat untuk dimuat ke mobil tanki yang sudah menunggu," ujarnya menambahkan.

Kendati mungkin sulit dibuktikan, namun patut diduga praktik mafia penampungan CPO di laut ini telah "dilindungi" oleh oknum petugas sehingga kegiatan mereka makin mulus beroperasi.

Sementara Ansari saat menjawab konfirmasi KupasBerita.Com, Sabtu (25/01/25) siang mengaku tidak lagi menjalankan usaha penampungan CPO tersebut. Menurutnya, terhitung bulan September tahun 2024 lalu dia tidak lagi beraktifitas.

" Saya sudah tutup dari 4 bulan yang lalu bang. Tidak ada nama saya lagi. Jalan Datuk Laksamana itu banyak gudang, cek aja satu persatu nama siapa saja," ujar Ansari melalui pesan WA.

Ansari juga meminta redaksi untuk menanyakan langsung ke Polres, Lanal dan Airud untuk membuktikan bahwa dirinya tidak lagi melakukan aktifitas penampungan CPO.

" Coba aja tanyak ke polres lanal dan airud bg," tulis Ansari sembari mengirimkan bukti screenshot komunikasinya dengan salah satu aparat penegak hukum.

Hanya saja seluruh keterangan yang disampaikannya melalui pesan WA itu beberapa saat kemudian langsung dihapus oleh Ansari. Termasuk bukti percakapannya dengan salah seorang oknum aparat.(*)
Penulis
: Faisal Sikumbang

Tag:
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers kupasberita.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online www.kupasberita.com Hubungi kami: redaksi@kupasberita.com
Berita Terkait
Komentar
Berita Terkini
google-site-verification: google0644c8c3f5983d55.html