Ditanya Kepemimpinan Gubri, Jawaban Fauzi Kadir Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun

Administrator Administrator
Ditanya Kepemimpinan Gubri, Jawaban Fauzi Kadir Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun
H Fauzi Kadir, Tokoh Masyarakat Riau

Kepemimpinan Gubernur Riau, H Syamsuar yang memasuki tahun ke 3 masa jabatan dinilai masih sangat mengecewakan. Dari banyak sisi, pencapaiannya masih sangat jauh dari ekspektasi publik.

TOKOH Masyarakat Riau, H Fauzi Kadir salah satu pihak yang merasa kecewa terhadap kepemimpinan H Syamsuar selaku Gubernur Riau. Menurut Fauzi Kadir, setidaknya terdapat 3 hal sebagai barometer keberhasilan seorang kepala daerah dalam kepemimpinannya. Sayang, dari ketiga aspek itu belum satupun yang terpenuhi secara maksimal.

" Ada tiga hal dalam menilai kepemimpinan seorang kepala daerah itu. Pertama soal pembangunan, kedua soal politik, dan ketiga kemasyarakatan. Dari tiga hal itu, saya melihat tidak masuk spek, dan kita tidak bisa berharap banyak dari pak Syamsuar. Makanya ketika dipertanyakan tentang itu, saya bilang innalillahi wainnalillahi rojiun,” ujar H Fauzi Kadir, sebagaimana dikutip dari detaksatu.com, Senin (20/12/2021).

Lebih lanjut disampaikan teman dekat Mahfud MD ini, dilihat dari pemerintahan, semuanya seperti berantakan. Struktur organisasi misalnya. Syamsuar tidak bisa melihat mana yang patut dipertahankan dan mana yang mesti diganti.

“ Semua porak-poranda. Diganti sesuka hatinya. Sampai-sampai soal assessment dibuatnya macam pilkada. Suara satu bisa jadi sebelas. Sehingga produknya itu tidak qualified. Saya bukan ahli assessment, tetapi saya ahli metodologi. Itu ada kritik internal dan kritik eksternal. Kalau eksperimennya itu ada di internal, itu yang kita kritik. Kita bicara riil politik, siapa berprestasi tinggal ditambah saja prestasinya toh,” ucap Fauzi Kadir.

Menurut Fauzi Kadir, Gubernur Riau H Syamsuar tidak masanya lagi untuk uji coba atau bereksperimen. Karena waktunya sudah berat, hari pun sudah sore. Di ‘gas’ pun sampai seratus delapan puluh tak ada gunanya.

" Kata orang Minang, antah karambia yang terlalu tinggi, antah tali baruak yang pendek. Bingung saya,” tukas Fauzi Kadir.

Ketika sisi internal dinilai Fauzi Kadir masih ‘babak belur’, kondisi pada segi eksternal pembangunan di Riau juga tidak hidup. Tidak terjadi perubahan kultur yang signifikan. Seorang gubernur menurut Fauzi Kadir seharusnya mampu berpikir bagaimana pengusaha-pengusaha lokal bisa hidup. Begitu juga soal pendapatan daerah dari migas. Sampai sekarang tidak ada perjuangan yang dilakukan kepala daerah menyangkut dana bagi hasil migas.

" Dia itu penakut orangnya. Tidak ada upaya untuk membela hak masyarakat Riau,” cetus Fauzi Kadir. Sementara dari segi administrasi pembangunan, menurut mantan aktivis HMI Yogyakarta ini tidak ada yang menguntungkan dan terkesan biasa biasa saja.***

Penulis
: Faisal Sikumbang

Tag:
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers kupasberita.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online www.kupasberita.com Hubungi kami: redaksi@kupasberita.com
Berita Terkait
Komentar
Berita Terkini
google-site-verification: google0644c8c3f5983d55.html