Terkait Nasib Belasan Security di Wilmar Dumai, Tameng Adat Surati Disnaker dan Komisi I DPRD

Administrator Administrator
Terkait Nasib Belasan Security di Wilmar Dumai, Tameng Adat Surati Disnaker dan Komisi I DPRD
Tameng Adat Lembaga Adat Melayu Riau Kota Dumai menyerahkan surat ke Disnaker Kota Dumai.
Tameng Adat Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kota Dumai menyurati Dinas Tenaga Kerja Kota Dumai dalam rangka memperjuangkan nasib belasan tenaga security yang diberhentikan secara sepihak oleh PT Ganda Prabu Nusantara selaku Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) di PT Wilmar Nabati Indonesia. Selain itu surat permintaan hearing untuk kepentingan yang sama juga dilayangkan ke Komisi I DPRD Dumai, Senin (06/01/25).

PANGLIMA Tameng Adat Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kota Dumai, Tengku Dedek Iskandar menyampaikan pihaknya akan mengawal kasus pemberhentian tenaga security di PT Wilmar Nabati Indonesia secara serius. Hal itu tidak hanya menyangkut nasib para pekerja yang merupakan anak tempatan, tapi juga sebagai pembelajaran bagi perusahaan lainnya untuk kedepan.

" Kita sekali lagi ingin mengingatkan, jangan ada yang melakukan pendzaliman terhadap anak tempatan. Mereka hanya ingin menumpang hidup, bukan untuk mencari kaya. PT GPN jangan semena-mena," tegas Tengku Dedek Iskandar kepada Kupas Media Grup, Senin (06/01/25) tadi siang.

Menurut Tengku Dedek Iskandar, pembiaran terhadap kesewenang-wenangan yang dilakukan perusahaan bisa mengancam kondusifitas di Kota Dumai. Namun pihaknya tetap akan mengedepankan cara-cara yang mengacu aturan berlaku.

" Untuk itu, kita sudah menyurati Disnaker dan Komisi I DPRD Dumai melalui Surat Nomor: 5.001/TA/DMI/2025 dan 5.007/TA/DMI/2025 tertanggal 3 Januari 2025. Tapi kalau tidak diindahkan, jangan salahkan jika kita terpaksa turun ke lapangan," ujar Tengku Dedek dengan nada keras.

Pada kesempatan itu, Tengku Dedek Iskandar juga menekankan bahwa apapun alibi perusahaan dalam mencari pembenaran tidak akan mempengaruhi upaya Tameng Adat dalam memperjuangkan nasib anak tempatan.

" Silahkan mereka berargumen, kita tidak akan terpengaruh. Permintaan kita hanya saja, pekerjakan kembali anak tempatan yang mereka berhentikan secara sepihak. Terkait adanya pungutan uang terhadap pekerja, kita minta aparat hukum untuk menindaklanjutinya. Mereka jangan main-main," tegas Tengku Dedek Iskandar.

Sebelumnya diberitakan, Direktur PT Ganda Prabu Nusantara (GPN), Ridho Rustar Muliadhi, SAP menegaskan perusahaannya tidak pernah mem-PHK tenaga security yang dipekerjakan di PT Wilmar Nabati Indonesia. Narasi yang muncul belakangan ini terkesan terlalu memojokkan kehadiran PT GPN di Kota Dumai.

" Kami masuk ke Dumai dengan niat baik. Bagaimana bisa dibilang melakukan PHK, padahal kontrak pekerjaan di Wilmar baru kita dapatkan. Kami belum pernah mempekerjakan karyawan disana," tegas Ridho kepada Kupas Media Grup, Ahad (05/01/25) tadi siang.

Melalui perekrutan yang dilakukan pasca memenangkan lelang jasa pengamanan di PT Wilmar Nabati Indonesia, dikatakan Ridho memang tidak semua pekerja lama harus ditampung. Ada proses seleksi yang tentunya mengacu pada standar perusahaan. Perusahaan tentu ingin mendapatkan tenaga kerja terbaik melalui proses test dan interview. Tidak mungkin serta merta semua harus orang lama, atau sebaliknya semua orang lama mesti dibuang.

" Proses perekrutan dilakukan secara transparan. Pekerja lama juga kita silahkan mengikuti test. Seleksi diikuti lebih 100 orang, sedangkan yang dibutuhkan 36 orang. Dari 36 orang yang kami rekrut, sebanyak 14 orang adalah pekerja dari perusahaan security sebelumnya," tambah Ridho.

Pada kesempatan itu, Ridho juga membantah keras adanya kabar pengutipan uang yang dilakukan perusahaan kepada tenaga security yang dipekerjakan dengan nilai bervariasi antara Rp3,5 hingga Rp5 juta rupiah.

" Dari PT Ganda Prabu Nusantara tidak ada kutipan. Pekerja hanya diarahkan untuk membeli pakaian. Mereka silahkan cari sendiri. Namun kalau mereka minta tolong membelikan, kita bantu. Cuma itu saja, dan beberapa media lain juga ada yang menghubungi, dan soal kutipan itu sudah kita bantah dengan keras," jelas Ridho.

Selanjutnya ditambahkan Ridho, biaya pengadaan pakaian yang ditanggung tenaga security akan dikembalikan lagi pada akhir tahun setelah PT Wilmar Nabati Nusantara menyelesaikan pembayaran pakaian.(***)
Penulis
: Faisal Sikumbang

Tag:
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers kupasberita.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online www.kupasberita.com Hubungi kami: redaksi@kupasberita.com
Berita Terkait
Komentar
Berita Terkini
google-site-verification: google0644c8c3f5983d55.html