Wilmar Tak Hormati LAMR, Ngah Nandar: Hancurkan Tembok Ego Perusahaan

Administrator Administrator
Wilmar Tak Hormati LAMR, Ngah Nandar: Hancurkan Tembok Ego Perusahaan
Ismunandar
Pasukan Masyarakat Adat dan Marwah Melayu Gagak Hitam secara tegas mengutuk pelecehan yang dilakukan PT Wilmar Nabati Indonesia dan PT Ganda Prabu Nusantara terhadap Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kota Dumai. Kedua perusahaan tersebut dinilai tidak memiliki adab dan tidak menghormati kearifan lokal. Dalam rangka merobohkan keegoan perusahaan, Pasukan Adat Gagak Hitam siap bergabung bersama Pasukan Tameng Adat LAMR Kota Dumai.

PANGLIMA Pasukan Adat dan Marwah Melayu Gagak Hitam, Dt Hamka Hasan melalui Humas, Ismunandar menegaskan sikap pelecehan terhadap Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kota Dumai yang dilakukan PT Wilmar Nabati Indonesia dan PT Ganda Prabu Nusantara tersebut tidak bisa ditolerir lagi.

" Kami dari Masyarakat Adat Melayu dan Organisasi Adat Gagak Hitam akan ikut bersama-sama menegakkan kewibawaan LAMR Kota Dumai. Pelecehan ini tidak bisa di biarkan. Ini bukan hanya sekedar masalah ketenagakerjaan, tapi pengangkangan terhadap kearifan lokal," tegas Ismunandar yang akrab disapa dengan panggilan Ngah Nandar ini, Jumat (31/01/25) tadi pagi.

Lebih lanjut disampaikan Ngah Nandar, aksi itu diharapkan juga bisa menjadi pembelajaran bagi perusahaan lainnya yang ada di Dumai. Kehadiran perusahaan tidak boleh semata-mata cuma ingin mengeruk keuntungan dari tanah Dumai ini.

" Perusahaan yang hanya mencari kekayaan dari tanah Dumai ini harus diberi pelajaran. Mari sama-sama kita hancurkan tembok kokoh keegoan perusahaan agar mereka lebih peduli dengan anak tempatan. Kita siap bergandengan tangan bersama Pasukan Tameng Adat LAMR Dumai," tegas Ngah Nandar.

Menurut Ngah Nandar, apa yang terjadi saat ini, baru sebagian kecil dari sekian banyak kearoganan perusahaan selama ini. Sangat banyak perusahaan di Dumai yang tidak menjaga adab dan menghormati kearifan lokal.

" Ini (persoalan Wilmar dan GPN) baru sebagian kecil yang tampak di permukaan. Masih banyak perusahaan di Dumai ini yang bermasalah. Baik itu menyangkut tenaga kerja, pengrusakan lingkungan dan lainnya. Semua ini harus menjadi catatan kita bersama, dan tidak boleh ada pembiaran," urai Ngah Nandar.(*)

Penulis
: Faisal Sikumbang

Tag:
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers kupasberita.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online www.kupasberita.com Hubungi kami: redaksi@kupasberita.com
Berita Terkait
Komentar
Berita Terkini
google-site-verification: google0644c8c3f5983d55.html