Kerja Cepat Kabinet Baru Walikota Dumai

Administrator Administrator
Kerja Cepat Kabinet Baru Walikota Dumai

JIKA Mutasi dan pelantikan jadi dilaksanakan jelang penghujung Tahun 2021 ini, berarti menjadi kali ketiga dilakukan Walikota Dumai H Paisal pasca di lantik 26 Februari lalu. Sebagai kepala daerah hasil Pilkada serentak 9 Desember 2020 lalu, suka tidak suka Paisal memiliki waktu kerja terbilang mepet. Praktis sekitar 3 tahun dua hari, jauh dari masa kerja pendahulunya sekitar lima tahun.

Tak hanya mepet waktu, walikota juga harus jeli menggunakan anggaran ditengah minimnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2022. Jelas, program kerja yang merupakan bagian dari janji-janji Pilkada bakal sulit terakomodir sepenuhnya.

Kendala tak kalah hebat yakni Pandemi Covid-19. Virus yang kali pertama ditemukan di Wuhan, Tiongkok ini tidak hanya memporak-porandakan perekonomian dunia. Negara yang dulunya kaya tiba-tiba kere dibuatnya.

Hanya saja, ditengah sejumlah kandala Paisal selaku nakhoda tidak boleh larut dalam keluh-kesahnya. Apalagi patah arang. Disinilah kapasitas seorang pemimpin diuji. Bukankah seorang nahkoda teruji tatkala gelombang besar dan angin kencang.

Dengan seabrek persoalan ini, walikota tentu harus mengambil langkah sejumlah strategis. Yang paling urgen, bagaimana memenej dan memaksimalkan semua kemampuan staf yang dimilikinya. Ibarat sebuah orkestra, dia adalah dirigen. Ia bukan hanya memimpin, tetapi menjadi otak utama permainan agar komposisi musik terdengar indah dan dinamis.

Wajar, jika Paisal kembali melakukan perombakan terhadap ‘kabinet’nya. Memang, banyak muka baru berusia muda yang mengisi sejumlah posisi saat ini. Komposisi baru-lama atau muda-tua itu bisa bermacam-macam maknanya, tergantung bagaimana publik menafsirkannya. Efektif atau tidaknya, tergantung bagaimana walikota menempatkan dan meramu orang-orang yang beragam latar belakang ini menjadi sebuah tim yang solid.

Tentu dalam menempatkan orang-orang itu, selain kepangkatan adalah kapasitas dan kapabilitas mereka teramat penting. Poin penting lainnya adalah, apa pun keputusan walikota nantinya tak perlu dijadikan polemik. Tujuan utama dan terpenting dari promosi dan mutasi ini adalah bagaimana para pejabat bisa menterjemahkan dan merealisasikan apa yang diinginkan walikota. Terlebih terhadap program kerja yang pernah ditawarkan kepada publik tatkala Pilkada lalu.

Penempatan seorang pejabat sepenuhnya hak prerogatif seorang pimpinan, tentunya dengan tetap mengacu kepada aturan yang ada. Dan publik harus memberi ruang agar mereka bisa bekerja secara optimal tanpa harus kehilangan daya kritis.

Ditengah sejumlah tantangan dan hambatan saat Pandemi Covid-19, kerja cepat, tepat dan terukur tidak bisa ditawar-tawar lagi. Seyogianya publik meminimalisir perbedaan dan perdebatan. Mari berikan kesempatan kepada sang nahkoda untuk bekerja, dan berkreasi yang muara akhirnya adalah perubahan ke arah yang lebih baik.***

Penulis
: Megi Alfajrin
Editor
: Faisal Sikumbang

Tag:
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers kupasberita.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online www.kupasberita.com Hubungi kami: redaksi@kupasberita.com
Berita Terkait
Komentar
Berita Terkini
google-site-verification: google0644c8c3f5983d55.html