Video yang beredar di media sosial sedikit banyaknya mulai membuka tabir hitam dibalik penyebaran selebaran black campaign yang pelakunya berhasil diamankan, Kamis (21/1/24) sore tadi. Menurut pengakuan pelaku, selebaran itu diperolehnya dari kediaman orang tua Sp yang merupakan adik ipar dari Ferdi.
PENANGKAPAN Pelaku penyebar selebaran black campign, Jumadi warga Jalan Cempedak Gang Kandis mendapat perhatian luas dari masyarakat. Apalagi video penangkapan hingga pengakuan pelaku juga beredar di media sosial sejak sore hingga malam ini.
Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, sejumlah orang tampak mengarak laki-laki keluar dari Posko Pemenangan Ferdiansyah-Soeparto. Ditangannya masih menggenggam selebaran yang akan dibagikan.
Selain itu, di salah satu sepeda motor yang terparkir juga terlihat bundelan foto copian pemberitaan salah satu media.
" Pemberitaan media itu diperbanyak dengan fotocopy dan kemudian disebarkan dari rumah ke rumah. Luar biasa kotor cara-cara mereka," ujar salah seorang warga yang ikut menangkap pelaku.
Jumadi sesuai video yang beredar, saat diinterogasi mengaku mulai menebar selebaran itu sejak pukul 16.00 WIB. Selebaran itu diperolehnya dari kediaman orang tua Sp. Saat itu pelaku mengaku melihat banyak tumpukan selebaran dan berinisiatif untuk mengedarkannya.
" Selebaran itu saya peroleh dari kediaman orang tua Supratman di Jalan Belimbing Gang Binjai. Supratman itu adek ipar Ferdi," ungkap Jumadi dalam rekaman video tersebut.
Pelaku mengaku sudah sempat menyebarkan selebaran di daerah Jalan Cempedak. Penyebaran selebaran dilakukannya sekitar pukul 16.00 WIB.
" Aku tak ado diberi duit, aku ini tim Ferdi," ujar Junaidi.
Ferdiansyah yang dikonfirmasi sejak pukul 21.35 WIB malam tadi untuk kepentingan pemberitaan di Kupas Media Grup terkait pengakuan penyebar selebaran yang menyebutkan nama Supratman sebagai adik ipar Ferdi itu belum menjawab pertanyaan yang dilontarkan.
Peristiwa ditangkapnya penyebar selebaran dari Posko Pemenangan Ferdiansyah-Soeparto, Kamis (21/11/24) sore itu makin menguatkan indikasi terjadinya pola-pola kotor yang tengah dimainkan di Pilkada Dumai 2024. Hal ini tentunya mesti menjadi atensi pihak terkait dengan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat.
Ketua DPC Partai Gerindra Kota Dumai, H Johannes MP Tetelepta, SH, MM meminta aparat penegak hukum dan penyelenggara Pilkada Serentak 2024 agar memberikan perhatian serius terhadap tertangkap tangannya salah seorang relawan pasangan calon yang menyebarkan selebaran dengan maksud dan tujuan yang tidak baik. Sikap tegas itu penting agar suasana Pilkada yang sudah berjalan aman dan damai tidak terganggu.
" Ini (penangkapan pelaku penyebar selebaran) harus menjadi perhatian serius dari aparat hukum dan penyelenggara Pilkada. Termasuk siapa saja yang terlibat di dalamnya. Tindakan yang mereka lakukan bisa memancing suasana yang tidak kondusif," ujar Politisi Partai Prabowo ini mengingatkan dengan serius, Kamis (21/11/24) tadi malam.
Politisi Gerindra yang akrab disapa dengan panggilan Bung Achi ini menambahkan pola-pola kotor tersebut seharusnya tidak terjadi jika masing-masing pihak menghargai proses demokrasi dengan baik.
" Tidak perlulah sampai menyerang Paslon kami dengan cara-cara kotor itu. Ini semakin menguatkan indikasi, bahwa tujuan utama pelaporan kemarin bukan untuk penegakan hukum, tapi bermaksud menghancurkan nama baik pasangan calon H Paisal-Sugiyarto. Saya harap kita lebih dewasa dalam berpolitik," ujar Achi.
Terakhir Achi menghimbau seluruh relawan pemenangan H Paisal-Sugiyarto (PAS) tetap tenang dan tidak terpancing dengan beragam fitnah serta provokasi yang makin meninggi belakangan inu.
" Jangan terpancing, kawal saja kemenangan kita hingga tanggal 27 November nanti," harap Achi.
Sementara tim Advokasi Markas PAS, Benny Akbar kepada media mengaku sangat menyayangkan peristiwa tersebut di saat seluruh pihak berusaha menjaga pilkada agar berjalan damai.
" Kita tidak menuduh, tetapi pihak sebelah sebelumnya mengaku tidak terlibat dalam hal ini. Namun hari ini Allah membuka semuanya, masyarakat langsung mendapati relawan mereka menyebarkan selebaran yang pastinya punya maksud tertentu untuk merugikan paslon kami," ucapnya.
Benny meminta seluruh tim dan relawan Paisal-Sugiyarto agar tetap menahan diri serta mengawasi bersama kemungkinan buruk yang akan dilakukan pihak-pihak yang ingin pilkada Dumai menjadi tidak kondusif.
" Kita serahkan sepenuhnya persoalan ini kepada penegak hukum agar menyikapi dengan serius sehingga hal yang tidak diinginkan bisa diatasi bersama," pungkasnya.(***)
Penulis
: Faisal Sikumbang