Perebutan kursi Wakil Walikota Dumai yang ditinggalkan almarhum Amris makin menarik. Selain persaingan di tingkat partai pengusung serta keinginan IKMR untuk mengisi kursi tersebut, kini muncul nama salah seorang pemilik uang yang ingin masuk gelanggang pertarungan.
BELAKANGAN Santer terdengar kabar tentang seseorang yang digadang-gadangkan bakal mengisi kursi Wakil Walikota Dumai. Menurut sejumlah sumber, sosok tersebut sudah melakukan komunikasi dengan partai politik pengusung pasangan Paisal-Amris (PAS) di Pilkada Dumai 2020 lalu. Tidak hanya itu, upaya lobi-lobi dengan beberapa anggota dewan juga sudah dilakukan.
" Dia bukan orang Dumai, tapi berasal dari kabupaten tetangga. Menurut orang dekatnya, sejauh ini dukungan dari partai politik pengusung sudah dikantonginya. Termasuk beberapa anggota DPRD Kota Dumai. Tinggal menunggu pemilihan dan pelantikannya saja lagi," ungkap sumber KupasBerita.Com, Minggu pagi tadi.
Lebih lanjut disampaikannya, secara finansial dan jaringan, sosok tersebut lumayan kuat. Sejak beberapa waktu belakangan ini dirinya intens membangun komunikasi di tingkat DPP partai pengusung di Jakarta.
" Informasi yang saya dapat, dia pemilik modal dengan uang tak berseri. Intens datang ke Jakarta untuk melobi-lobi. Sepertinya peluang dia untuk menduduki kursi Wakil Walikota Dumai sangat terbuka sekali," pungkasnya.
Salah seorang anggota dewan yang ditemui dan enggan ditulis namanya juga membenarkan dan mengaku pernah mendengar kabar tersebut. Menurut legislator satu ini, sosok yang muncul itu informasinya mantan aparat yang mengambil pensiun dini.
" Kabarnya lama berkiprah di kabupaten tetangga, Rokan Hilir. Beberapa kawan-kawan di dewan sudah tau itu," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, pada Pilkada Dumai 2020 lalu pasangan Paisal-Amris (PAS) diusung oleh 2 partai pendukung, yakni NasDem dan PPP. Menurut aturan, kedua partai tersebut yang berhak mengajukan nama untuk dicalonkan sebagai Wakil Walikota Dumai pengganti almarhum Amris. Selanjutnya, nama calon yang diajukan dipilih oleh DPRD Kota Dumai.
" Sebenarnya, siapapun terbuka peluangnya untuk menduduki kursi Wakil Walikota Dumai. Namun dengan catatan, namanya diusulkan oleh partai politik pengusung kepala daerah terpilih, yakni NasDem dan PPP. Jadi kalau saat ini infonya ada sosok yang sedang melakukan upaya lobi-lobi atau komunikasi, itu sah-sah saja terjadi. Keputusan tentunya ada di partai politik pengusung dan pemilihan di dewan," ungkap pemerhati politik, Syafwan Qari, Minggu siang tadi.*
Penulis
: Faisal Sikumbang