Perbincangan tentang siapa yang bakal mengisi kursi Wakil Walikota Dumai yang ditinggalkan Almarhum Amris lumayan hangat belakangan ini. Tidak hanya ditingkat partai pengusung pasangan Paisal-Amris (PAS) di Pilkada 2020 lalu, namun juga ditengah masyarakat arus bawah.
KETUA DPRD Kota Dumai, Agus Purwanto, ST tidak menafikan adanya dinamika yang berkembang terkait pengisian kursi Wakil Walikota Dumai. Namun suasana tersebut masih dalam tahap kewajaran dan belum pada tingkat pembahasan serius. Apalagi, hingga setakad ini lembaga dewan belum ada menerima usulan nama secara resmi.
“ DPRD belum ada menerima surat terkait usulan nama yang akan menggantikan posisi almarhum Pak Amris. Soal dinamika atau pembahasan yang berkembang di lapangan, menurut saya masih dalam kewajaran. Finalnya tentu di legislatif nanti,” ujar Ketua DPRD Dumai, Agus Purwanto kepada KupasBerita.Com baru-baru ini.
Kendati demikian, namun Agus Purwanto tidak membantah sudah dianggarkannya dana pelaksanaan pemilihan serta pelantikan Wakil Walikota Dumai melalui APBD murni TA 2022. Malah sebelumnya anggaran yang sama juga sudah sempat dialokasikan melalui APBD-P 2021 lalu.
“ Kalau soal anggaran (pemilihan dan pelantikan) itu sudah dialokasikan melalui APBD-P 2021 lalu. Namun akhirnya tidak terlaksana. Pada TA 2022 kembali dianggarkan lagi Jadi atau tidaknya kita lihat saja nanti,” jelas Agus Purwanto.
Diberitakan sebelumnya, pertarungan merebut kursi Wakil Walikota Dumai antara Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) diprediksi bakal berlangsung seru. Apalagi kedua partai pengusung pasangan Paisal-Amris (PAS) di Pilkada Dumai 2020 lalu itu sama-sama ngotot untuk mengusung kader mereka.
Ketua Bappilu DPW NasDem Riau, Dedi Harianto Lubis memastikan NasDem akan mengusulkan nama kadernya untuk menduduki kursi Wakil Walikota Dumai yang ditinggalkan almarhum Amris. Hanya saja, saat ini di tingkat DPW NasDem Riau belum ada pembahasan ke arah itu.
" Setakad ini belum ada pembahasan. Tapi kita pastikan NasDem akan mengusung kader terbaiknya untuk mengisi kursi Wakil Walikota Dumai. Siapa orangnya, nanti DPP NasDem yang akan memutuskan," ujar Dedi Harianto Lubis.
Tentang kemungkinan terbangunnya komunikasi politik antara NasDem dan PPP untuk mengusulkan satu nama yang sama, menurut Dedi Harianto Lubis itu bisa saja terjadi. Namun pemahaman satu nama itu yakni satu dari NasDem dan satunya lagi dari PPP.
" PPP dan Nasdem usulkan nama yang sama itu bisa saja. Tapi tetap satu dari PPP dan satunya lagi dari NasDem. Kedua nama itu nanti yang akan diserahkan ke DPRD untuk dipilih," jelas Dedi Harianto Lubis.
Sebelumnya, Ketua DPW PPP Propinsi Riau, DR H Syamsurizal juga secara tegas menyampaikan kursi Wakil Walikota Dumai merupakan hak PPP. Pihaknya mengaku telah mempersiapkan kader partai, yakni H Samsul Bahri mantan Ketua DPC PPP Dumai untuk diusulkan mengisi posisi Wakil Walikota Dumai.
" Untuk proses pengisian kursi Wakil Walikota Dumai, PPP sudah mengusulkan nama Samsul Bahri. Tinggal proses lebih lanjut, administrasi dan persetujuan DPRD Dumai," kata Syamsurizal baru-baru ini.
Terkait persetujuan dari Partai NasDem yang sama-sama sebagai partai pengusung PAS di Pilkada Dumai 2020 lalu, Syamsurizal kembali menegaskan kursi wakil walikota itu merupakan haknya PPP.
" Saya kira ini adalah hak PPP. Almarhum Pak Amris kader PPP. Semoga NasDem bisa menghargainya," ujar Wakil Ketua Komisi II DPR RI ini.
Terbaru, Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR) Dumai juga merasa berhak atas kursi Wakil Walikota Dumai tersebut. Tokoh Masyarakat Minang Kota Dumai, Syaiful Amri Datuk Domo secara tegas menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan nilai-nilai perjuangan almarhum Amris yang merupakan ninik mamak IKMR Dumai. Apalagi jauh sebelumnya, pada masa-masa suksesi Pilkada Dumai 2020 lalu, dirinya ikut berjuang dan terlibat langsung dalam pemenangan Paisal-Amris.
" Almarhum bagian dari keluarga IKMR, dan menjadi tanggungjawab kami melanjutkan perjuangan beliau. InsyaAllah masyarakat Minang yang ada di Dumai siap bersinergi dengan Walikota H Paisal untuk mewujudkan Dumai Kota Idaman," ujar Datuk Domo.
Mengenai dukungan partai sebagai syarat untuk dicalonkan, dikatakan Datuk Domo dirinya kader murni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan saat ini menjabat sebagai Ketua Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Kota Dumai. Pihaknya meminta DPC, DPW hingga DPP PPP agar bersikap arif dan tidak memaksakan kehendak terkait pengisian kursi Wakil Walikota Dumai.
“ Kita minta DPC hingga DPP PPP bersikap arif dan bijaksana. Sejauh ini kita melihat mereka bicara pada tataran kader partai saja. Sementara almarhum adalah bagian dari keluarga besar IKMR. Sampai sejauh ini belum pernah ada komunikasi dengan tokoh-tokoh Minang yang ada di Dumai,” tegas Datuk Domo.
Ditegaskan Datuk Domo, keberadaan PPP sebagai partai pengusung tidak bisa dipungkiri. Namun saat maju di Pilkada Dumai, almarhum belum menjadi bagian dari partai politik atau PPP. Walikota Dumai, H Paisal, SKM, MARS datang “meminang” almarhum sebagai pasangannya ke IKMR Dumai.
“ Satu hal yang mesti dicatat, kemenangan Paisal-Amris (PAS) di Pilkada Dumai 2020 melalui perjuangan yang panjang. Banyak pihak-pihak yang terlibat dalam pemenangan PAS. Termasuk keluarga besar IKMR di Dumai. Sangat wajar, jika IKMR meminta kursi wakil walikota itu buat mereka. Kalau tidak ada orang minang yang siap untuk maju, maka saya tegaskan, Syaiful Amri Datuk Domo siap maju menggantikan posisi almarhum Pak Amris,” papar Datuk Domo.***