Batal Dampingi Ferdiansyah di Pilkada Dumai, dr Feri: Ini Keputusan Terbaik

Administrator Administrator
Batal Dampingi Ferdiansyah di Pilkada Dumai, dr Feri: Ini Keputusan Terbaik
dr H Ferianto bersama Ferdiansyah saat Ramadhan 1445 lalu. Foto:MonitorRiau.Com

Sosok dr H Ferianto, SpAn.Ti yang sempat digadang-gadang bakal maju menjadi wakil walikota mendampingi Ketua DPD Golkar, Ferdiansyah di Pilkada Dumai 2024 akhirnya memilih mengundurkan diri. Keputusan tersebut diambilnya setelah mendengar berbagai saran dan masukan serta pertimbangan yang matang. Salah satunya menyangkut hasil survey yang tidak signifikan dan tidak terbangunnya komunikasi sebagaimana yang diharapkan.

KEPUTUSAN yang diambil dr H Ferianto, SpAN.Ti merubah peta politik dan lumayan menjadi perhatian publik. Dokter bersatus ASN yang akrab disapa dengan panggilan Feri itu tiba-tiba memilih mundur dari bakal calon wakil walikota. Semula namanya sempat beredar bakal berpasangan dengan Ferdiansyah, Ketua DPD Golkar Dumai yang maju sebagai bakal calon walikota.

Kedekatan kedua sosok ini makin terbuka pada Ramadhan 1445 lalu. Saat kegiatan bagi-bagi takjil, keduanya tampak lumayan mesra. Hal ini dilakukan beberapa kali di sejumlah titik berbeda. Selain itu, pertemuan berdua maupun bersama tim pemenangan juga lumayan sering dilakukan.

Selain memasang dan menebar baleho dengan tagline “ Dumai Sehat”, dr Feri juga mendaftarkan diri secara resmi melalui proses penjaringan yang dilakukan oleh sejumlah partai politik. Diantaranya Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Golongan Karya (Golkar) dan lainnya.

“ Kerja-kerja politik yang dilakukan selama ini adalah bagian dari ikhtiar. Namun tentunya harus realistis juga. Ketika hasil surveynya rendah dan peluangnya tidak memungkinkan, mengapa harus dipaksakan. Saya sudah memutuskan mundur,” ujar dr H Ferianto kepada Kupas Media Grup, Senin (22/07/24) siang tadi.

Menurut dr Feri, keputusan mundur yang diambilnya bukan masalah hasil survey semata. Namun juga akibat tidak terbangunnya chemistry yang kuat bersama Ferdi.

“ Ini (mundur,red) adalah keputusan terbaik yang harus saya ambil,” tegas dr H Ferianto.

Dr Feri tidak menampik banyak suara-suara yang mempertanyakan keputusannya itu. Terutama dari kalangan orang dekat yang mendampinginya selama ini. Namun setelah dijelaskan, mereka akhirnya bisa menerima keputusan itu.

“ Awalnya mereka menyesalkan, tapi setelah dijelaskan mereka bisa paham. Pengalaman ini menjadi pelajaran politik berharga untuk kedepannya,” ujar dr Feri sambil tersenyum.(**)

Penulis
: Faisal Sikumbang
Komentar
Berita Terkini
google-site-verification: google0644c8c3f5983d55.html