Blokir Akses Jalan, Demo KNPI dan Mahasiswa di Pertamina Dumai Nyaris Bentrok

Administrator Administrator
Blokir Akses Jalan, Demo KNPI dan Mahasiswa di Pertamina Dumai Nyaris Bentrok
Massa aksi yang sudah basah kuyup menolak bertemu Manager Commrel dan Manager HSSE, dan memutuskan mundur untuk mempersiapkan aksi lanjutan.
Massa aksi KNPI dan Mahasiswa memblokir akses Jalan Putri Tujuh di depan Gate I Kilang Pertamina Dumai. Sempat terjadi kemacetan panjang dan antrian kendaraan ukuran besar. Suasana aksi di tengah guyuran hujan lebat itu nyaris memanas dan memicu bentrokan. Untung saja sejumlah perwira kepolisian, termasuk Kapolsek Dumai Timur Kompol Abdul Rahman, SH, MHan berhasil mengendalikan keadaan, Kamis (09/10/25) tadi sore.

KENDATI Disambut guyuran hujan lebat, massa KNPI dan Mahasiswa tetap menggelar aksi demonstrasi. Sebelumnya massa berkumpul di Taman Bukit Gelanggang yang dijadikan titik kumpul, sekitar pukul 15.00 WIB.

Usai pengarahan dari koordinator aksi, massa bergerak menuju Gate I Kilang Pertamina Dumai. Dalam perjalanan hujan mulai turun. Sesampainya di titik aksi, hujan yang turun makin lebat.

Massa memilih tetap melakukan aksi di bawah guyuran hujan lebat. Beberapa kali sempat terlihat petir yang menyambar dengan dentuman menggelegar. Aksi yang dilakukan di tengah jalan membuat kendaraan tidak bisa melintas. Kemacetan panjang terlihat, apalagi banyak kendaraan tanki berukuran besar.

Sejumlah petugas kepolisian yang berjaga dan ingin mengurai massa nyaris memicu terjadinya bentrokan. Apalagi massa aksi tetap ngotot untuk tidak membuka pemblokiran jalan. Untung saja sejumlah perwira kepolisian ikut turun berhujan-hujanan dan akhirnya bisa mengendalikan keadaan.

Massa dalam orasinya meminta pihak PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU II Dumai bertanggungjawab atas kebakaran dan ledakan yang memicu trauma serta ketakutan di tengah masyarakat. Apalagi peristiwa itu juga mengakibatkan ada warga yang meninggal dunia dan 6 lainnya harus dirawat di rumah sakit.

" Kami minta hadirkan GM Pertamina. Kebakaran dan ledakan yang sudah berulang kali terjadi, menunjukkan ada yang salah dalam pengelolaan kilang ini. Kami minta jaminan keamanan dan keselamatan agar kasus serupa tidak terjadi lagi kedepannya," tegas Muhammad Ihsan Nizar dalam orasi yang disampaikannya, Rabu (09/10/25) sore tadi.

Sementara mantan aktivis, Muhammad Aderman yang pernah menjabat Ketua Himpunan Mahasiswa Dumai (HMD) dalam orasinya meminta Dirut Pertamina Pusat dan PT Kilang Pertamina Intenasional tidak tutup mata dengan persoalan yang terjadi.

" Kami minta dilakukan evaluasi menyeluruh di PT KPI RU II Dumai. Dirut Pertamina Pusat dan PT KPI Pusat kami minta tidak tutup mata. Segera lakukan evaluasi secara menyeluruh. Kehadiran Kilang Pertamina tidak boleh menjadi ancaman bagi pekerja maupun masyarakat sekitar yang sewaktu-waktu bisa menjadi korban," tegas Aderman.

Di bawah guyuran hujan, Area Manager Commrel & CSR, Agustiawan dan Manager HSSE, Syahrial Okzani tampak datang menemui massa aksi. Namun kehadiran mereka tidak diinginkan oleh massa aksi.

" Karena tidak ada GM, kita bubar saja. Aksi akan kita lanjutkan beberapa hari kedepan. Apalagi cuaca juga kurang mendukung. Tidak ada gunanya kita bertemu dengan mereka (Manager Commrel dan Manager HSSE,red)," ujar Andri Qodri dari KNPI Dumai.

Massa langsung membubarkan diri tanpa ada komunikasi apapun dengan perwakilan dari Pertamina Dumai. Informasi terakhir, menjelang pukul 17.00 WIB, massa aksi bergerak menuju salah satu titik untuk melakukan konsolidasi lanjutan.(*)
Penulis
: Faisal Sikumbang
Komentar
Berita Terkini
google-site-verification: google0644c8c3f5983d55.html