Antisipasi Gangguan Keamanan, Apical Group Tingkatkan Kemampuan Personil Tersus

Administrator Administrator
Antisipasi Gangguan Keamanan, Apical Group Tingkatkan Kemampuan Personil Tersus
Perwakilan managemen Apical Group di Dumai, Kamero Bangun foto bersama peserta pelatihan.
Dalam rangka mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan keamanan terhadap aktivitas perusahaan, Apical Group melalui PT Sari Dumai Sejati (SDS) menggelar kegiatan Training, Drill dan Exercise ISPS Code dengan melibatkan sejumlah pihak.

PERWAKILAN Tim Managemen Apical Group, Kamero Bangun menyampaikan terciptanya keamanan di lingkungan Tersus PT SDS harus diupayakan bersama oleh para karyawan dengan dukungan dari Kepolisian maupun dari KSOP.

" Pelatihan ini dilaksanakan karena manajemen menyadari betapa pentingnya arti keamanan bagi kelangsungan dan kelancaran suatu usaha. Keamanan merupakan modal yang sangat penting dan dibutuhkan dalam semua kegiatan usaha,” jelas Kamero Bangun melalui rilis yang diterima redaksi, Selasa (29/08/23).

Kegiatan pelatihan ini digelar pada 24 Agustus 2023 lalu dan dilaksanakan di bawah supervisi dari Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Dumai dan didukung oleh anggota Polsek Sungai Sembilan, serta RSO Kaneta Efka Jaya sebagai Konsultan pendamping.

" Kegiatan yang dilangsungkan selama 2 hari itu terdiri dari pelatihan kepada para personil keamanan dan personil safety dalam bentuk simulasi diatas meja (table top) dan dilanjutkan dengan pelatihan di lapangan. Termasuk juga pelatihan respon keadaan darurat dalam penanggulangan kebakaran," jelas Kamero Bangun.

Sementara Kepala Bidang Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli Pantai (KBPP), Faisal Rahman M. Mar. E mewakili Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Dumai mengatakan pihaknya sangat memberikan apresiasi kepada Apical Group di Dumai yang memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan kemampuan para personil keamanannya dalam menerapkan aturan ISPS Code (Internasional Ship and Port Facility SecurIty Code) di wilayah operasionalnya, terutama Tersus PT SDS.

Lebih lanjut Faisal Rahman mengatakan kegiatan tersebut sangat penting untuk dilakukan karena adanya berbagai bentuk potensi ancaman dan gangguan keamanan difasilitas pelabuhan sesuai dengan yang disebutkan dalam Part B 15.11 Bab II -2 SOLAS 1974.

" Seperti ancaman perusakan fasilitas, penghancuran, pembajakan, penyelundupan dan lain lain yang dapat dilakukan oleh siapa pun baik dari kalangan ekternal maupun dari internal," paparnya.

Terciptanya keamanan di wilayah pelabuhan secara keseluruhan diselenggarakan oleh Komite Keamanan Pelabuhan yang unsur-unsurnya antara lain terdiri dari KSOP, TNI AL, TNI AD, Polair, Polsek Kawasan Pelabuhan, Imigrasi, Bea Cukai, Karantina, Kantor Kesehatan, serta unsur BUP.(**)
Penulis
: Faisal Sikimbang/Infotorial
Komentar
Berita Terkini
google-site-verification: google0644c8c3f5983d55.html