Terkait Bisnis Bilyard dan Karaoke, Calon Walikota Dumai Ferdiansyah Memilih "Bungkam"

Administrator Administrator
Terkait Bisnis Bilyard dan Karaoke, Calon Walikota Dumai Ferdiansyah Memilih "Bungkam"
Ferdiansyah saat melakukan sosialisasi di masyarakat.

Calon Walikota Dumai, Ferdiansyah memilih bungkam dengan tidak merespon upaya konfirmasi media terkait bisnis bilyard dan karaoke di kawasan yang dikenal dengan sebutan "Lorong Setan". Ferdi sapaan akrab calon walikota nomor urut 2 itu mengabaikan pertanyaan yang dilayangkan melalui pesan WA dan tidak menjawab panggilan masuk di telpon selulernya, Senin (14/10/24).

MENCUATNYA Bisnis hiburan bilyard dan karaoke yang diduga milik Ferdiansyah itu berawal dari pemberitaan salah satu media online di Dumai. Media tersebut mengangkat isu terkait lapangan pekerjaan serta kesejahteraan yang kerap digaungkan saat kampanye calon walikota yang diusung oleh Partai Golkar dan PPP tersebut.

Hanya saja, orasi dan kampanye Ferdi itu sebagaimana ditulis Media Online GlobalRiau.Com dinilai tidak berbanding lurus dengan nasib karyawan yang bekerja dengannya. Salah satunya karyawan Bilyard dan Karaoke Dallas yang diduga milik Ferdiansyah. Salah seorang mantan karyawan, sebagaimana pemberitaan yang beredar mengaku gaji yang mereka terima jauh dibawah UMK.

Tidak hanya soal gaji di bawah UMK, karyawan tersebut juga mengaku tidak terdaftar di BPJS. Mantan karyawan berinisial D itu juga menuturkan setiap bulan hanya menerima gaji Rp1,2 hingga Rp1,4 juta.

" Gaji segitu. Kalau ingin lebih, kita mengharapkan tips dari pelanggan, itu juga tidak selalu dapat," jelasnya dikutip dari globalriau.com.

Di tempat hiburan itu juga diberitakan pelanggan bisa menikmati permainan bilyard sambil karaoke di dalam ruangan kedap suara. Terdapat juga sajian beragam jenis minuman beralkohol yang memanjakan pengunjung.

Pengunjung juga dilayani oleh wanita pada masing-masing ruangan dan table bilyard (Marka,red) yang bertugas menyusun bola serta pesanan para pelanggan.

Pada sisi lain, Eko Saputra, SH, MH selaku Tim Advokasi Paslon 02 Ferdiansyah-Suparto melalui dumainews.net mengaku sangat menyesalkan pemberitaan yang muncul dan terindikasi sengaja menyerang pribadi Ferdiansyah.

" Apalagi di dalam berita itu menyebutkan ia memberi upah pada karyawannya di bawah UMK. Perusahaan tersebut setelah kita konfirmasi ternyata bukan miliknya, melainkan saudara Rano sesuai izin dan legalitasnya. Nah darimana bisa-bisanya media tersebut menuding tanpa dasar dan bukti beserta dari fakta yang ada,” tutur Eko Saputra.

Menurut Eko Saputra, pihaknya sedang memikirkan untuk mengambil langkah hukum terhadap pemberitaan yang tendensius dan tidak memiliki fakta yang kuat tersebut.

" Kami dari Tim Advokasi dan Hukum Paslon 02 akan mengambil langkah hukum kepada media tersebut yang jelas-jelas atas pemberitaan yang berisikan penggiringan opini dan bersifat tendensius dan tanpa bukti yang mendasar," ungkap Eko Saputra.

Sementara Ferdiansyah saat dikonfirmasi Kupas Media Grup sejak pagi hingga malam tadi melalui pesan WA tidak menjawab pertanyaan terkait kepemilikan Bilyard dan Karaoke Dallas serta besaran gaji yang diberikan kepada para karyawan. Upaya konfirmasi yang dilakukan melalui telpon seluler juga tidak berhasil karena Ferdiansyah mengabaikan panggilan masuk.(*)

Penulis
: Faisal Sikumbang
Komentar
Berita Terkini
google-site-verification: google0644c8c3f5983d55.html