Perambahan Hutan di Kecamatan Sungai Sembilan Dumai Mengkhawatirkan

Administrator Administrator
Perambahan Hutan di Kecamatan Sungai Sembilan Dumai Mengkhawatirkan
Kayu hasil penebangan liar dilansir menggunakan gerobak gandeng dari lokasi dan selanjutnya diantar ke sejumlah gudang kayu di Dumai menggunakan mobil pick up.
Penebangan kayu secara ilegal hingga kini berjalan aman dan tak tersentuh aparat hukum. Sikap tegas pemerintah yang melarang keras perambahan hutan secara ilegal sepertinya dipandang sebelah mata oleh para mafia ilegal logging di Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, Provinsi Riau.

AKTIFITAS Ilegal Logging yang berlangsung di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai sudah sangat memprihatinkan. Perambahan kayu yang dilakukan berpotensi terjadinya kerusakan lingkungan dan mengganggu ekosistem yang ada. Salah satunya terhadap satwa Harimau Sumatera.

Setiap harinya puluhan ton kayu tampak lalulalang melintas menuju gudang penampungan yang berada di sejumlah titik di Sungai Sembilan maupun Kota Dumai. Mereka menggunakan mobil bak terbuka dan menutup kayu dengan terpal untuk mengelabui aparat.

Tidak kurang dari seribuan kubik kayu yang ditebang secara liar oleh pekerja yang dikerahkan mafia ilegal logging setiap bulannya. Satu kelompok terdiri dari 8 hingga 12 orang pekerja. Mereka dibekali dengan peralatan serta kebutuhan hidup selama di dalam hutan.

" Setiap hari puluhan ton kayu berhasil dikeluarkan dari dalam hutan ke gudang penampungan. Sebulannya bisa 600 hingga seribuan kubik kayu ilegal. Saat musim panas ini hasilnya lumayan. Tapi kalau musim hujan terkendala akses jalan yang licin dan berlumpur," ujar salah seorang sumber saat ditemui di Simpang Kanal Kecamatan Sungai Sembilan belum lama ini.

Sementara sumber lainnya mengungkapkan sejumlah nama pemain kayu di Kecamatan Sungai Sembilan. Menurutnya, mereka itu pemain lama semua yang selalu lolos dari jerat hukum. Malah aparat berwajib sepertinya juga tidak berani "menyentuh" mereka.

" Orangnya itu-itu juga, mereka pemain lama semua. Tapi anehnya selalu lolos dari jerat hukum. Beberapa waktu lalu sempat berhenti karena kabarnya ada tim yang turun dari Polda Riau. Tapi setelah itu sudah jalan lagi seperti biasa. Malah sekarang makin berani," ujarnya sembari menyebut nama-nama pelaku ilegal logging tersebut.

Pemerhati lingkungan, Irwan Hadi saat dihubungi menegaskan pembalakan haram harus segera dihentikan dan pelakunya mesti diberi tindakan tegas serta sanksi keras.

" Pelaku ilegal logging jangan diberi ruang untuk meluluhlantakkan hutan maupun ekosistem yang ada di Sungai Sembilan. Aturannya sudah jelas, dan siapapun pelakunya wajib diberi tindakan tegas. Semoga ini bisa menjadi perhatian aparat hukum," ujar Irwan Hadi.

Pembalakan haram atau illegal logging bukanlah kasus biasa, melainkan memiliki implikasi sosial dan lingkungan yang besar. Oleh karena itu, penanganan kasus semacam ini memerlukan pendekatan yang lebih serius.

Sayangnya, pihak terkait belum menampakkan keseriusannya dalam menindak para pelaku ilegal logging. Buktinya, hingga kini pembalakan haram di Sungai Sembilan masih berjalan dengan aman.(*)
Penulis
: Faisal Sikumbang
Komentar
Berita Terkini
google-site-verification: google0644c8c3f5983d55.html